Monday, March 28, 2011

HUKUMAN BERKALI-KALI LIPAT

Cecil jalan sambil menendang batu kecil di depannya sambil mengeluh ketika keingat kejadian tadi pagi yang membuatnya jengkel. Dia tidak percaya dan tidak setuju kalau kejadian ini harus terjadi padanya pada hari ini. 
“ padahal aku tidak melakukannya, tapi mengapa aku yang disalahkan??” tanya Cecil dalam hati yang penuh dengan kebencian.
Saat sampai dirumah Cecil membentak pintu depan dengan keras. Kakaknya langsung datang.
“ astaga! Cecil ada apa denganmu?? Mengapa kamu marah-marah sih? Untung gak ada ibu kalo sempat ada ibu kamu akan di marahin ibu habis-habisan dan uang jajanmu akan dipotong sebagian selama sebulan.” kata kakak panjang lebar.
Cecil hanya terdiam dan pura-pura mendengar  perkataan kakak padahal sebenarnya dari tadi Cecil hanya berpikir siapa pelaku dari kejadian tadi.
Cecil langsung lari masuk ke kamar setelah kakak mengomel. Dan Cecil membentak pitu untuk ke dua kalinya.
“ C E C I L ! !  !” teriak kakak dengan keras sampai semua burung berterbangan.
Kakak langsung lari dan menekan-nekan lantai dengan keras seperti gempa.
Tok… Tok... Tok… terdengar bunyi suara ketukan di pintu kamarku. Aku tau itu pasti kakak yang sedang marah dan akan memarahiku sebentar lagi. Tapi semua dugaanku salah, rupanya kakak ingin ngomong baik-baik sama aku dan akan mendengarkan semua masalah yang kualami hari ini.
“ Cecil, kamu itu kenapa sih? Certain dong ke kakak. Kakak akan bantu sebisa kakak kok.” Kata kakak yang tiba-tiba bersikap sopan dan lembut kepadaku. Aku tak pernah sama sekali ngomong kepada kakakku tentang sesuatu yang sedang kualami. Ini adalah moment pertama aku sama kakakku. Kejadian ini gak pernah akan kulupakan.
“ kak, apakah aku ini nakal?” tanyaku
Kakak hanya mengangguk. Dan berkata “ Memang ada hubungannya dengan kejadian yang kamu alami itu?
“ iya… tadi di sekolah, aku dimarahi habis-habisan sama guru dan mama Sinta.”
“ Memang apa yang kamu lakukan sampai mereka marah sama kamu?” tanya kakak penasaran.
“ Tadi aku pergi sekolah sama Sinta, tiba-tiba Sinta memintaku untuk jalan kepinggir di dekat selokan, tiba-tiba dengan sengaja Sinta menjatuhkan dirinya kedalam selokan. Dia malah menuduh aku yang melakukan. Padahal itu perbuatan yang ia lakukan sendiri dengan tiba-tiba. Aku berani sumpah dengan ucapanku. Terus di sekolah, Sinta melaporkan ke wali kelasku yang terkenal dengan kegalakannya. Wali kelasku malah percaya dengan perkataan Sinta. Aku pun waktu itu sempat melihat dia “nge-tos” dengan teman sebangkunya. Aku tau pasti itu akal-akalan Sinta dan sahabatnya. Aku diberi hukuman dua kali lipat sam bu Lili, aku di suruh sapu kelas lah habis itu di suruh cuci WC guru dan cewek. Setelah pulang sekolah, aku di panggil mamanya Sinta. Aku dimarahi habis-habisan cuma karna hal sepele gitu. Aku diceramah sampai sepuluh menit. Aku kehabisan waktu makan siangku. Dan lebih parahnya, mamanya Sinta menelpon mama tentang kejadian ini. Huh… sebel-sebel-sebel!!!!!!
“Oh… tapi bukan kamu kan yang melakukannya?” Tanya kakak
Belum sempat aku mengangguk, mama sudah pulang dari kantor.
“ Kak, gimana nih??” Tanyaku gugup.
“ Tenang saja.. jangan gugup gitu dong. Ada kakak. Ayo ikut kakak menjelaskan kepada mama.”
Aku mengangguk mantap
Mama sudah menunggu kedatanganku ke ruang keluarga. Aku tau pasti mama akan memberikan aku hukuman berat atas kelakuanku tadi.
“ Halo ma…” kataku basa-basi dulu
“ Ya halo juga, sekarang ceritakan yang sebenarnya kapada mama. Kamu tuh sudah buat mama malu. Harus di taruh dimana muka mama ini kalau sampai teman arisan mama tau?!” Tanya mama mengamuk
“ Maafkan aku ma… tapi bukan aku pelaku sebenarnya!” kataku sambil merintikan air mata
“ Biar kakak aja yang menjelaskan ke mama. Sekarang hapus air matamu dan tenangkan dirimu ya…” kata kakak membelaku
Aku hanya bisa melihat kakak dan mama sedang berbisik di pojok ruang tamu. Baru kali ini kakak membelaku di hadapan mama. Setelah berbisik dengan kakak, mama pun percaya dan langsung menyuruhku untuk pergi ke rumah Sinta. Ketika sudah di depan pintu rumah Sinta, keringatku tak berhenti keluar karena terlalu takut dan gugupnya. Setelah kami dipersilahkan masuk ke ruang tamu oleh pembantu Sinta tak lama Sinta dan mamanya menyambut kami dengan tatapan tajam.
“ Mau apa kamu ke sini. Rupanya kamu tuh gak punya malu sama sekali ya?” kata mama Sinta
Mama langsung menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada mama Sinta. Aku melihat Sinta langsung gugup dan tidak percaya diri di depan kami. Aku tau pasti Sinta tidak bilang yang sebenarnya kepada mamanya kalau dia pelaku sebenarnya. Tak lama mama sudah selesai menceritakan kejadiannya Sinta langsung mengaku kepada mamanya bahwa dia pelakunya. Mamanya kejut setengah mati. Dia tidak percaya bahwa anaknya melakukan hal semacam itu.
“ Dasar kamu anak yang tak tau di untung! Sekarang cepat minta maaf!!”
“ Ba.. ba.. baik ma,” jawab Sinta takut karena baru kali ini dia dimarahi oleh mamanya di depan tamu.
“ Cecil, tante, dan kakak, maafkan Sinta ya… Sinta yang salah karena telah menuduh Cecil sebagai pelakunya.”
“ Gak papa kok. Asal kamu tak mengulanginya lagi yah…” jawab kami serempak
Kami langsung tertawa bersama… keesokan harinya, Sinta langsung berubah dratis dari anak yang nakal, suka bohong dll menjadi anak yang suka bergaul, baik, dan suka menolong.

TEMAN YANG SPECIAL TAPI BANYAK YANG TAKUT

Pernah tidak disekolah kalian ada anak murid yang bisa meramal atau membaca pikiran seseorang dan ramalannya benar?? Mungkin sebagian dari kalian ada dan ada pula yang tidak. Dikelasku ada satu anak perempuan bernama Emily yang meramal dengan sangat tepat akurat. Tetapi banyak yang menjauhi dia dan alasannya pasti “TAKUT”. Aku merasa mereka itu tidak jujur kepada orang lain. Contohnya : Temanku Lina, waktu itu disuruh meramal dirinya oleh teman satu kelasku. Dia malah bilang kata-kata yang seharusnya tidak ia ucapkan seperti : “BABI KALIAN !” atau “PALAKMU PEANG” dan yang paling menyakitkan “KALIAN………”. Pokoknya Lina tuh takut kalau rahasianya terbaca. Setelah kejadian itu, keesokan harinya, Lina tiba-tiba membuat sesuatu di majalah dinding (MADING) yang bertuliskan :

            “KALIAN JANGAN PERCAYA DENGAN OMONGAN DAN RAMALAN EMILY. RAMALANNYA TIDAK FAKTA DAN TIDAK KENYATAAN. KALIAN SEMUA JANGAN MUDAH TERTIPU. BAGI KALIAN YANG MAU BERPARTISIPASI DENGANKU UNTUK MENJAUHI EMILY, AKU AKAN MEMBERI KALIAN UANG RP 10.000,-. AKU JANJI……” *0*

DARI : LINA ^0^

UNTUK : TEMAN-TEMAN YANG MAU PERCAYA KEPADAKU

                Sejak saat itu, Emily dijauhi dan tak ada yang mau berteman bersamanya. Aku merasa kasihan kepadanya. Mengapa Lina bisa-bisanya berbuat seperti itu. Itukan bisa membuat Emily kesepian… Hanya aku yang mau menjadi teman sekaligus sahabat Emily. Rupanya Emily sangat senang karena ada yang mau menjadi temannya. Aku dan Emily sudah menjalin persahabatan selama kurang lebih 5  bulan setelah kejadian yang waktu itu terjadi. Kami selalu curhat jika ada masalah. Tiba-tiba, aku mempunyai rencana untuk membuat MADING tentang Emily yang isinya :

            “ HAI GUYZZ… APAKAH KALIAN SEDANG SUSAH? APA KALIAN INGIN ADA ORANG YANG MEMBANTU MENYELESAIKAN MASALAH KALIAN? KALAU MAU, DATANG YA KE RUANG KELAS 5B, DI SANA ADA PERAMAL YANG HEBAT BANGET… AKU PERNAH DI RAMAL LHO… DAN RAMALANNYA MEMBUATKU TENANG DAN DAPAT MENYELESAIKAN MASALAHKU. RAHASIA KALIAN TIDAK AKAN TERBONGKAR KOK. TENANG AJA. RAHASIA KALIAN TIDAK AKAN ADA YANG TAHU… KALIAN TIDAK AKAN DIPUNGUT BIAYA SEPESER PUN… DIJAMIN GRATIZZ ! ! JANGAN LUPA DATANG YA BAGI KALIAN YANG BERANI. KALO GAK DATANG ARTINYA KALIAN TAKUT… ^0^

DARI : SHERIN

UNTUK : TEMAN-TEMAN YANG BERANI

                Banyak sekali yang melihat kearah mading buatan Sherin. Mereka pada nyerbu ke kelas 5B. Kira-kira jumlah orang yang datang ada 50 orang lebih. Setelah bergiliran mereka diramal, mereka memang pertama melihat peramalnya agak takut karena orang yang meramal adalah Emily. Tapi sebelum mereka datang untuk diramal, mereka sudah diberitahu bahwa peramalnya adalah Emily. Ada sebagian dari mereka mau pergi, tapi mereka telah membaca MADINGnya Sherin bahwa yang berani harus datang. Mereka jadi memberanikan diri untuk diramal oleh Emily. Sekitar 1 minggu kemudian,

                “ Emily… makasih ya atas ramalanmu… mamaku jadi tidak marah lagi… memang ramalanmu itu benar banget,” kata seorang anak perempuan yang waktu itu diramal oeh Emily

                “ Iya… sama-sama. Aku senang kok kalau ada yang mau percaya dengan ramalanku. Tapi kamu jangan terlalu mengandalkan ramalan lho… kadang-kadang bisa salah… percaya pada diri kamu. Jangan takut untuk mengaku kesalahamu sendiri… setiap masalah pasti ada jalan keluarnya” nasehat Emily untuk anak perempuan yang tadi

                Sejak kejadian itu, Emily jadi menpunyai banyak teman. Emily sangat berterima kasih pada sahabat tercintanya yaitu Sherin yang telah membantunya selama ini. Lina yang dulunya takut akhirnya jadi pemberani. Rahasianya adalah bahwa “ BAHWA DIA MASIH SUKA NGOMPOL” teman satu kelasnya termasuk aku dan Emily tidak menertawakan dia tapi memberi nasehat ke dia kalau mau tidur pipis dulu… HE… HE… HE…

SEPULUH RIBU YANG SANGAT BERHARGA

Keluarga Pak Simon adalah keluarga yang sangat kaya di kompleksnya. Pak Simon mempunyai 1 orang istri dan 1 anak tunggal berjenis kelamin perempuan yang cantik dan pintar. Tapi sayang, Pak Simon dan keluarganya sangat angkuh dan sombong. Mereka sama sekali tidak peduli dengan pengemis di jalanan dan orang-orang yang levelnya tidak setingkat dengan mereka atau yang lebih kita kenal dengan orang miskin. Mereka hanya mau berteman sama orang-orang yang kaya saja. Rumah mereka sangat besar dan bagus. Di belakang rumah mereka ada kolam renang yang sangaaat luas dan bagus. Di dekat kolam terdapat taman bunga yang semua bunga dan perlengkapannya di beli dari luar negeri.
                “ Selamat datang ayah” sapa Sharon anak tunggal Pak Simon yang sudah di tinggal Pak Simon 1 bulan yang lalu karena Pak Simon sibuk bekerja di luar negeri.
                “ Oh… anakku… aku sudah sangat rindu padamu!” kata Pak Simon yang langsung memeluk Putri Sulungnya.
                “ Besok ayah akan pergi ke luar negeri untuk bekerja kembali, ayah akan rindu sekali padamu. Ini ada sedikit uang untuk kamu” Jelas Pak Simon sambil menyodongkan uang 10 lembar seratus ribu kepada anaknya
                Sorenya, Pak Simon dan keluarganya pergi ke mall untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Mereka belanja banyak sekali barang-barang yang di datangkan dari luar negeri. Mereka membeli dangan sepuasnya. Ingin apa tinggal ambil saja. Karena Pak Simom membawa 3 dompet yang semuanya isinya 100 ribu rupiah.
                “ Semuanya 3.400.000 rupiah” kata sang kasir kepada Pak Simon
                Pak Simon langsung mengeluarkan dompetnya dan menyerahkan uang 3.400.000 ribu kepada sang kasir.
                “ Uangnya 3.400.000 rupiah yah… Terima kasih” kata sang kasir dengan ramah
                Saat di luar, Pak Simon hendak untuk menyimpan uang seratus ribu yang terselip di saku bajunya. Tiba-tiba uang Pak Simon terjatuh di depan seorang pengemis yang bersama dengan anaknya
                “ Ini pak…” kata sang pengemis yang hendak mengembalikan kepada Pak Simon
                “ Huh, Cuma sepuluh ribu saja. Itu kasih kamu saja. Uang itu tidak cukup untuk belanja!” kata Pak Simon dengan sombong
                “ Maaf pak, uang sepuluh ribu itu sangat berharga. Uang ini cukup untuk membeli makanan.” Jelas sang pengemis
                “ Ah… saya tidak perlu di nasehati  oleh seorang pengemis kayak kamu. Uang kayak gitu sangat tidak berguna sekali. Kamu ambil saja, buat beli makanan untuk kamu dan anakmu yang jelek dan kotor itu” kata Pak Simon menghina pengemis dan anaknya itu
                Pengemis itu hanya terdiam dan pergi dari tempat itu karena sudah di hina oleh seorang bapak-bapak yang gendut, angkuh, dan sombong itu. Di dalam hati sang pengemis berkata bahwa pengemis walaupun terlantar dijalanan tetapi juga masih punya harga diri yang sederajat dengan orang-orang yang lain.
                Keesokan harinya Pak Simon pergi kembali ke luar negeri, Sharon pergi ke luar negeri untuk kuliah di universitas yang terkenal dan mahal sedangkan istri Pak Simon pergi ke luar negeri untuk shopping dan arisan. Keluarga Pak Simon tak pernah ada kata untuk tidak ke luar negeri. Sekitar 2 tahun, bos Pak Simon meninggal dunia, yang menggantikan beliau adalah Pak Simon sendiri yang dulunya menjadi tangan kanan bosnya. Pak Simon sangat senang sekali dan menghabiskan uangnya untuk hal yang tidak berguna sampai suatu saat perusahaan Pak Simon mengalami kebangkrutan. Pak Simon melarikan diri ke Indonesia, istrinya dan anaknya pun juga begitu. Mereka sangat malu terutama Sharon yang sangat rugi.  Sharon sangat marah dengan ayahnya karena Sharon belum menamatkan kuliahnya padahal tinggal 1 bulan lagi Sharon akan lulus dan mendapatkan sertifikat. Istri Pak Simon marah karena uang arisannya belum di bayar istrinya juga sangat malu. Akhirnya Pak Simon dan keluarga menjadi pengemis di depan mall. Sang pengemis yang telah dihina Pak Simon dulu telah menjadi orang kaya dan sangat kaya. Tetapi dia tidak sombong dan angkuh seperti Pak Simon, di selalu memberikan uang kepada pengemis di jalanan karena dia sudah pernah merasakan menjadi pengemis seperti mereka. Suatu hari, sang pengemis(bu Ghea) hendak pergi jalan-jalan. Tiba-tiba ia melihat Pak Simon dan sekeuarga sedang meminta-minta uang kepada orang-orang yang lewat.
                “ Minta Pak… Minta Bu…” kata Pak Simon dan keluarga dengan kompak ketika ada orang lewat
                “ Ini… sekarang kamu sudah tau kan rasanya jadi pengemis itu?” Tanya bu Ghea kepada Pak Simon dan keluarga sambil memberikan uang sepuluh ribu di tangan Pak Simon
                 Mereka terkejut dan mengangguk malu di hadapan bu Ghea
                “ Iya… kami sudah tau susahnya jadi pengemis untuk mencari uang. Terima kasih atas uang sepuluh ribu ini. Hari ini aku dan keluargaku dapat makan. Rupanya uang sepuluh ribu itu memang sangat berharga di mata seorang pengemis” jelas Pak Simon dengan rasa bersalah
                Setelah selesai mereka berincang-bincang, bu Ghea pun pergi meninggalkan mereka. Sedangkan Pak Simon dan keluarga langsung pergi mencari warung makan untuk mereka santap. Pak Simon sekarang mengerti bahwa uang sepuluh ribu itu sangaaatlah berharga.

TIDAK ENAK PUNYA BADAN GENDUT

Apakah kalian pernah diet? Pastinya pernah kan? Yah, itu yang sedang dilakukan oleh Cherry. Dia memang cantik dan pintar dikelas. Tapi sayang dia suka ngemil yang membuat berat badannya naik 30 kg. Dulu Cherry sangat langsing dan bodynya bagus. Tapi sekarang akibat dari kesukaannya untuk mengemil membuat badannya melebar. Dia pun bertekad untuk diet. Tapi apakah dia akan kuat untuk diet???

                “Ma, mana snack punyaku?” Tanya Cherry kepada mamanya.

                “Aduh, anak mama kok pagi-pagi sudah makan snack sih? Gak baik lho… sekarang mendingan kamu makan roti sama minum susu,” tegur mama.

                “Biarin!! Sekarang aku sedang ingin makan snack. Jangan beri nasehat ke Cherry!!” jawab Cherry mambantah.

                Mama Cherry langsung menunjukan tempat snacknya berada. Sebenarnya mama Cherry ingin agar Cherry menghilangkan kebiasaannya itu. Tapi, demi kesenangan Cherry, mama merelakan.

                Didalam kelasnya, Cherry adalah anak yang paling gendut. Banyak teman-temannya menjauhinya karena takut badan mereka melebar seperti Cherry. Kecuali satu sahabatnya, Sally. Walaupun Sally sahabatnya Cherry, tapi badannya tidak melebar seperti Cherry.

                “Cherry, hentikan kebiasaanmu mengemil. Itu tidak baik buat kesehatanmu. Kata orang, orang yang terlalu gendut itu bisa terkena penyakit yang aneh-aneh, dan ada yang meninggal akibat pola makan mereka yang tidak dijaga. Mereka terlalu banyak ngemil dari pada makan-makanan yang sehat seperti sayur, dll. Mereka juga jarang olahraga jadi mereka gampang capek dan badannya terus melebar. Nanti kamu susah untuk lari dan juga jalan lho. Oya, snack itu banyak zat pengawetnya. Dan tidak baik untuk kesehatan,” kata Sally.

                Mendengar penjelasan sahabatnya, Cherry jadi ngeri dan takut. Dia langsung membuka tas ranselnya dan mengambil semua snacknya yang dia bawa dari rumah untuk dibuang ke tempat sampah. Akibat penjelasan Sally, Cherry lagsung berhenti ngemil dan rajin olahraga dan makan makanan yang bergizi. Mama Cherry bingung melihat kelakuan Cherry yang berubah drastis. Dari suka ngemil berubah jadi tidak ngemil lagi dan makan sayur dan buah-buahan. Dulu Cherry paling tidak suka olahraga sekarang jadi suka sekali olahraga. Sampai-sampai pagi-pagi sebelum kesekolah Cherry pergi jogging. Dari perubahannya itu Cherry jadi kurus dan langsing. Dulu berat badan Cherry 60 kg lebih sekarang berkurang 30 kg menjadi 40 kg. Banyak teman-teman Cherry menanyakan perubahan Cherry itu. Sekarang banyak yang menjadi teman Cherry. Para cowok-cowok pun mulai suka dan jatuh cinta sama Cherry. Cherry sangat berterima kasih banget sama sahabatnya Sally yang telah mensupport Cherry selama dia diet.